Minggu, 26 Februari 2017

MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI AKUNTANSI GRATISSS

2


Perkembangan teknologi tidak hanya terpaut pada barang-barang elektronik tetapi juga ia memengaruhi mekanisme pencatatan dalam wawasan akuntansi. Modernisasi akuntansi memberi perubahan yang amat signifikan terhadap sistem itu sendiri. Akibatnya efisiensi waktu dielu-elukan amat menyokong staf dan pengusaha dalam mengambil keputusan bisnis. Dampaknya kinerja perusahaan dapat diketahui oleh berbagai pihak sedini mungkin termasuk publik yang memang tengah ingin berinvestasi pada perusahaan terbuka.

Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk membuat sebuah laporan akuntansi keuangan secara manual pastinya akan menyita waktu kita dan betapa sulitnya untuk menjalani siklus akuntansi secara lengkap. Pada pembukuan manual kita harus mencatat banyak hal secara manual pada beberapa kertas kerja atau buku dan menyusun jurnal double entry yang cukup membingungkan bagi mereka yang tidak mengerti akuntansi. Tidak hanya itu, tetapi resiko kesalahan dari pembuatan laporan keuangan secara manual juga sangat besar. 

Pembuatan Laporan keuangan biasanya juga dituntut untuk selalu Up To Date, Cepat, dan Akurat. Ya, keakuratan data keuangan merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan dan organisasi karena kredibilitas dan kecakapan suatu organisasi dapat dilihat salah satunya dari indikator beres tidaknya laporan keuangan perusahaan atau organisasi tersebut. 

Untuk membuat pekerjaan akuntansi keuangan menjadi mudah sehingga dapat dihasilkan suatu laporan keuangan yang baik maka dibutuhkan sebuah alat, dan seiring dengan kemajuan teknologi maka berkembanglah pula teknologi programming dalam menghasilkan sebuah software. Ya, dengan bantuan sebuah software akuntansi dijamin kita akan lebih mudah, lebih cepat dan lebih akurat dalam membuat sebuah laporan keuangan. 

Beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan jika menggunakan aplikasi untuk laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

* Bekerja Menjadi Lebih Mudah Dan Ringkas.
Dengan adanya bantuan dari aplikasi laporan keuangan akan memudahkan Anda dalam penyusunan laporan keuangan dan juga tentunya menjadi lebih cepat, dapat menghemat waktu menjadi 2X lipat, biaya menjadi semakin efisien, dapat mengakses kapanpun dan dimanapun anda berada. Kembangkan bisnis Anda dengan memulai pembukuan yang benar dengan bantuan dari software akuntansi laporan keuangan mulai dari sekarang. 
* Laporan Lebih Mudah & Tepat.
Menyusun laporan finansial dan segala aktivitas dari bisnis dapat dilakukan secara lebih mudah hanya dengan sekali klik saja. 
* Lebih Menjamin Keakuratan Data.
Hanya dengan satu kali entri data yang dibutuhkan untuk setiap terjadi transaksi, apabila dibandingkan dengan cara sistem manual yang dua (tiga atau bahkan berkali-kali entri) . 
* Informasi yang Selalu Ter Up to Date.
Catatan dari akuntansi akan secara otomatis diperbarui sehingga saldo dari masing-masing akun (misalnya saja rekening nasabah) akan selalu ter up-to-date dengan cepat. 
* Dapat Meningkatkan Efisiensi Terhadap Motivasi Kinerja Karyawan.
Penggunaan sistem harus diimbangi dengan tenaga-tenaga ahli yang sudah terlatih dalam hal keterampilan baru, yang pada akhirnya mampu menjadikan mereka merasa semakin lebih termotivasi kinerjanya. 
* Menghemat/Pemangkasan Banyak Biaya.
Penggunaan aplikasi laporan keuangan lebih banyak mengurangi waktu dari para staff dan kertas kerja dalam hal pembuatan laporan keuangan.

Sebagai contoh bentuk tampilan yang dapat disajikan oleh Aplikasi Akuntansi berbasis Microsoft Access yang kami kembangkan adalah sebagai berikut :


    



  

Aplikasi yang kami buat dapat dipergunakan disemua jenis usaha dan mudah dalam pemakaiannya sehingga dihasilkan Laporan Keuangan yang cepat, efisien dan akurat. Jika  Aplikasi Akuntansi dalam pembuatan Laporan Keuangan perusahaan anda ada yang perlu penyesuaian dapat menghubungi kami.

Iman Hidayat, SE
Jl. Karang Tineung Indah No 12 Bandung
Telp/WA : 081214712733

Semoga Bermanfaat

Aplikasinya dapat di Download disini Gratissss !!!!!




Jumat, 03 Februari 2017

Cara Menentukan Debit Kredit

1


Cara Menentukan Debit Kredit

Istilah debit kredit merupakan ciri khas sistem akuntansi double entry yang membedakan dengan sistem single entry. Bagi Anda yang pernah mempelajari akuntansi, pasti pernah mengalami kebingungan dalam menentukan debit kredit saat akan melakukan entri jurnal. Pada tulisan ini, saya akan membahas bagaimana cara mudah menentukan debit kredit.

Pengertian Debit Kredit

  • Debit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana aset dan biaya mengalamai peningkatan (bertambah), atau saat liability (utang) dan equity (modal) mengalami penurunan (berkurang). Pada akuntansi, debit lazim berada di sisi sebelah kiri.
  • Kredit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana liability dan equity mengalami peningkatan (bertambah), atau aset dan biaya mengalami penurunan (berkurang). Kredit merupakan kebalikan dari debit, dan berada di sisi sebelah kanan.

Apa Makna Debit Kredit Dalam Akuntansi?

Ditinjau dari sisi makna, istilah debit kredit sebenarnya tidak memiliki arti apa-apa pada akuntansi. Kesalahpahaman yang sering terjadi terutama pada orang yang baru mempelajari akuntansi adalah debit berarti “bertambah” sedangkan kredit “berarti” berkurang. Definisi tersebut memang benar pada sebagian komponen akun dalam akuntansi yaitu assets dan expenses. Akan tetapi pada komponen lain seperti liability, owner’s equity dan income definisi tersebut jelas tidak tepat.

Sehingga, debit dan kredit tidak bisa diartikan atau dimaknai hanya dengan bertambah dan berkurang, karena kondisinya berbeda untuk masing-masing kelompok akun. Kesimpulan berdasarkan yang saya baca dari beberapa sumber adalah bahwa debit dan kredit tidak memiliki arti apa-apa, selain posisi pencatatan suatu akun apakah ia berada di sisi debit atau di sisi kredit, berdasarkan karakteristik masing-masing akun tersebut.

Debit Kredit dalam Transaksi Umum Yang Sering Terjadi

Berikut ini adalah contoh posisi debit dan kredit pada transaksi umum yang sering terjadi pada bisnis:
  • Menjual barang dagang secara tunai kepada pelanggan. Debit: Kas. Kredit: Pendapatan.
  • Menjual barang dagang secara kredit kepada pelanggan. Debit: Piutang Dagang. Kredit: Pendapatan.
  • Membeli perlengkapan secara tunai kepada supplier. Debit: Perlengkapan. Kredit: Kas.
  • Membeli perlengkapan secara kredit kepada supplier. Debit: Perlengkapan. Kredit: Utang Dagang.
  • Menerima kas atas pelunasan piutang usaha oleh pelanggan. Debit: Kas. Kredit: Piutang Dagang.
  • Membeli fixed assets secara kredit kepada supplier. Debit: Foxed Assets. Kredit: Utang Dagang.
  • Pembeiian inventory secara tunai kepada supplier. Debit: Inventory. Kredit: Kas.
  • Pembelian inventory secara kredit kepada supplier. Debit: Inventory. Kredit: Utang Dagang.
  • Membayar gaji karyawan. Debit: Salary expenses. Kredit: Kas.

Cara Mudah Menentukan Debit Kredit

Untuk menentukan debit dan kredit dengan mudah, kita harus memahami terlebih dahulu dua hal berikut:

Kelompok atau Klasifikasi Akun


  1. Assets
  2. Liabilities
  3. Owner’s Equity
  4. Income
  5. Expenses
Kelompok akun 1, 2, dan 3 merupakan akun yang terdapat di laporan keuangan balance sheet. Sedangkan, kelompok akun 4 dan 5 adalah kelompok akun yang terdapat di laporan keuangan income statement.

Akun Lawan

Yaitu akan lawan dari suatu transaksi, dimana setiap transaksi akan mempengaruhi sedikitnya 2 akun. Sebagai contoh, pada transaksi pembelian mesin secara kredit, akun yang terpengaruh adalah mesin (fixed assets), sedangkan lawannya adalah utang usaha (membeli secara kredit).

Untuk kelompok akun yang ada di balance sheet, aturan untuk menentukan debit dan kredit adalah sebagai berikut:
Kelompok akun yang ada di sebelah kiri (assets), dicatat di sisi debit jika bertambah dan akun lawannya dicatat kredit; dan kelompok akun yang ada di sebelah kanan (liabilities dan owner’s equity), dicatat kredit jika bertambah dan akun lawannya dicatat debit.
assets liabilities


Contoh:
  • Membeli bahan baku secara tunai. Bahan baku merupakan assets, jika bertambah maka dicatat di posisi debit sedangkan akun lawannya, yaitu kas dicatat kredit.
  • Menambah setoran modal. Setoran modal merupakan owner’s equity, jika bertambah maka dicatat kredit, sedangkan akun lawannya, yaitu kas dicatat debit.
Untuk kelompok akun yang ada di balance sheet, aturan untuk menentukan debit dan kredit adalah sebagai berikut:
Kelompok akun yang ada di sebelah kiri (expenses), dicatat di sisi debit jika bertambah dan akun lawannya dicatat kredit; dan kelompok akun yang ada di sebelah kanan (income), dicatat kredit jika bertambah dan akun lawannya dicatat debit.
expenses income

Contoh:
  • Membayar gaji pegawai. Gaji pegawai termasuk expenses, jika bertambah akan dicatat debit, sedangkan lawannya dicatat kredit.

Kesimpulan

Untuk menentukan debit kredit dengan mudah, kita harus memahami klasifikasi akun dan akun lawan dari suatu transaksi.

Assets dan Expenses dicatat debit jika bertambah, sedangkan Liabilities, Owner’s Equity dan Income dicatat kredit jika bertambah.
Semoga bermanfaat.

Dasar - dasar Akuntansi

0

Apa itu Dasar-Dasar Akuntansi? Ini uraian Ringkas & Praktis


Dasar Dasar Akuntansi

Jika kita berbicara masalah dasar dasar akuntansi maka hal tersebut tidak akan lepas dari kata siklus akuntansi, perencanaan pengelompokkan akun akuntansi, proses membuat jurnal, dan menyusun laporan keuangan (Financial Statements).

Akuntansi merupakan suatu seni mencatat, mengklarifikasi, mengolah, meringkas serta menyajikan laporan data keuangan pada periode tertentu.


Persamaan Dasar Akuntansi 

Seorang yang ingin belajar akuntansi atau ingin menjadi seorang akuntan harus memahami prinsip dasar dan persamaan akuntansi ini karena sifatnya sangat vital dalam melakukan setiap pengelompokan jurnal transaksi debet dan kredit.

Prinsip persamaan dasar akuntansi meliputi :
Harta (Aktiva) =
Hutang (Liabilities) + Modal (Capital)
Jurnal Transaksi Kelompok Aktiva :
Debet (+) (Menambah Aktiva), Kredit (–) (Mengurangi Aktiva)
Jurnal Transaksi Kelompok Hutang :
Debet (-) (Mengurangi Hutang), Kredit (+) (Menambah Hutang)
Jurnal Transaksi Kelompok Modal :
MODAL DISETOR :
Debet (-) (Mengurangi Modal), Kredit (+) (Menambah Modal)
LABA DITAHAN :
Penjualan : Debet (-), Kredit (+)
Biaya : Debet (+), Kredit (-)
Deviden :  Debet (+), Kredit (-)

Ringkasan Kelompok Akun dari Transaksi Jurnal


Komponen utama Aktiva terdiri dari:
Aktiva Lancar, (Kas dan Setara Kas, Piutang, Pesediaan), Aktiva Tetap (Tanah, Gedung, Peralatan Mesin & Pabrik, Perlengkapan Kantor, dan Kendaraan), dan Aktiva Tidak lancar lainnya (Investasi, Good WillDeferred Assets & Expenses).

Komponen utama Hutang terdiri dari:
Hutang Lancar (Hutang Dagang, Hutang Pajak, Hutang Beban Accrual, dan hutang lainnya yang jatuh tempo dibawah 1 tahun)

Hutang Tidak Lancar atau Hutang jangka Panjang (Hutang Bank, Imbalan Pasca Kerja, dan hutang jangka panjang lainnya jatuh tempo diatas 1 tahun)

Komponen utama Modal terdiri dari:
Setoran Modal, Agio Saham, dan Saldo Laba Ditahan (Nilai Bersih dari transaksi :Penjualan, Beban, dan Pembayaran Deviden).


Tips Praktis Memahami Dasar Dasar Akuntansi

Tips agar Anda paham 100% mengenai pengelompokan jurnal transaksi debet dan kredit diatas Anda harus sesering mungkin melakukan latihan memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar.

Dalam tahap awal mungkin Anda akan mengalami kesulitan dan keraguan dalam memposting seluruh transaksi, mintalah senior Anda untuk memeriksa apakah seluruh jurnal transaksi yang telah Anda buat adalah benar.

Rabu, 01 Februari 2017

Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk UKM

0


Ketika mencari informasi mengenai cara membuat laporan keuangan, sering kali Anda menemukan informasi yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Kebanyakan informasi yang Anda dapat dari internet tersebut berisi istilah-istilah yang cukup rumit. Terkadang tidak setiap pelaku bisnis kecil menengah bisa dengan mudah menerapkannya. Padahal, laporan keuangan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha, baik skala kecil maupun besar.

Pada perusahaan skala besar, laporan keuangan sudah dijalankan sedemikian rupa dengan sangat rapi oleh seorang akuntan. Sebab laporan tersebut tidak hanya berfungsi untuk menghitung laba rugi. Namun, juga berfungsi sebagai salah satu sumber informasi untuk mengambil kebijakan dalam menghadapi persaingan bisnis. Juga sekaligus sebagai bukti pertanggungjawaban dalam laporan pajak. Dalam usaha skala kecil menengah, laporan keuangan juga sangat diperlukan bila memang pemilik usaha menginginkan agar usaha yang dikelola terus berkembang dan memiliki arah yang jelas.

Oleh karena itu, ulasan ini akan mencoba untuk memberikan gambaran sederhana beserta ilustrasi cara membuat laporan keuangan sederhana. Laporannya cukup mudah dipahami dan dipraktikkan oleh siapa saja.

Laporan Keuangan Sederhana dalam Ilmu Akuntansi 
Perlu diketahui untuk membuat laporan keuangan Anda tidak bisa terlepas dengan ilmu akuntansi. Karena itu, Anda perlu memahami sedikit tentang siklus akuntansi dan beberapa istilah dalam ilmu akuntansi. Terdengar rumit, tetapi Anda tidak perlu khawatir. Sebab istilah-istilah tersebut tidak akan membuat Anda pusing tujuh keliling kalau hanya untuk membuat laporan keuangan sederhana.

Karena mempelajari siklus akuntansi, waktu yang dibutuhkan tidaklah singkat. Di sini tidak akan dibahas mengenai banyak hal tentang akuntansi, tetapi hanya prinsip akuntansi yang digunakan untuk mensimulasikan laporan keuangan tersebut. Secara sederhana berdasarkan kegiatannya, siklus akuntansi memuat beberapa aktivitas, yaitu pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan laporan keuangan.

Sekilas Mengenai SAK ETAP untuk UKM 
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah ketetapan yang dihasilkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011. Standar tersebut dibuat untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin menggunakan prinsip-prinsip laporan keuangan untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, laporan arus kas, dan sebagainya.

SAK ETAP ini disusun tanpa harus mempertimbangkan akuntabilitas publik. Artinya, laporan keuangan tersebut tidak diterbitkan untuk tujuan umum bagi pengguna di luar usaha/perusahaan/eksternal. Oleh karena itu, para pelaku UKM bisa membatasi diri dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Lalu, apa saja yang menjadi bagian atau keseluruhan dari proses pelaporan keuangan untuk UKM ini? Jawabannya mencakup lima hal yang sudah terangkum di bawah ini.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP 
Dalam SAK ETAP Tahun 2009 yang ditetapkan IAI, laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan serta laporan keuangan lengkap yang meliputi:

1. Neraca 
Pada prinsipnya, neraca keuangan ditujukan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan atau usaha pada periode tertentu. Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang dibuat setahun sekali. Neraca sangat diperlukan untuk mengetahui nilai perusahaan setelah menjalankan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan. Intinya, nilai suatu perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang setelah adanya berbagai macam transaksi. Neraca memiliki beberapa unsur yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: harta, kewajiban, dan modal. Harta merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki UKM, terdiri dari harta lancar, harta tetap, serta harta tidak berwujud, seperti merek dagang, hak paten, dan lain sebagainya. Sementara kewajiban bisa meliputi utang lancar dan utang jangka panjang. Modal merupakan selisih keduanya yaitu harta setelah dikurangi dengan utang.

2. Laporan Laba Rugi 
Sesuai dengan istilahnya, laporan laba/rugi memuat laporan tentang selisih pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya atau beban. Laporan laba/rugi dapat digunakan untuk mengambil kebijakan atau sebagai dasar ukuran seperti untuk mengukur tingkat pengembalian investasi atau laba per saham.

3. Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas dalam ilmu akuntansi dapat diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas. Entitas di sini bisa perusahaan, UKM, dan lain sebagainya. Ekuitas didapat dari selisih jumlah aktiva (aset) setelah dikurangi dengan pasiva (kewajiban). Laporan perubahan ekuitas berarti laporan yang memuat tentang segala perubahan atas ekuitas untuk suatu periode.

4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memuat segala informasi yang berhubungan dengan kas masuk dan keluar dalam periode yang ditetapkan. Karena itu berhubungan dengan waktu pencatatan, laporan arus kas juga berlaku sebagai syarat dengan informasti perubahan historis atas kas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan
Buku catatan atas laporan keuangan diperlukan sebagai wadah mencatat informasi tambahan atas laporan keuangan. Penjelasan dalam catatan tersebut bisa bersifat naratif atau rincian jumlah serta informasi lainnya. Setelah mengetahui beberapa ilmu di atas, langkah berikutnya untuk membuat laporan keuangan sederhana untuk UKM sangat mudah. Cukup membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi, dan arus kas. Uraian di bawah ini akan membantu Anda yang ingin segera membuat laporan keuangan sederhana.

Manfaat Penggunaan Aplikasi Manajenen Keuangan Bagi Bisnis dan Personal

0



Siapapun harus memiliki keahlian khusus dalam mengelola keuangan. Terlebih, Anda pelaku bisnis yang perlu mengerti detail informasi keuangan agar mengetahui informasi pertumbuhan bisnis yang sedang dijalankan. Berikut ini terdapat sejumlah manfaat yang akan Anda rasakan, baik oleh personal maupun bisnis, yang mengadopsi aplikasi manajemen keuangan.

Informasi Keuangan Real Time 
Aplikasi manajemen keuangan umumnya menyajikan laporan keuangan secara cepat dan realtime berkat kemampuan analisis yang dilakukan secara otomatis. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Anda yang menggunakannya untuk memonitor keuangan seluruh anggota keluarga, melainkan untuk para pelaku bisnis yang ingin melakukan keputusan dengan cepat.

Meminimalisir Kesalahan
Menghitung anggaran secara manual sangat berpontensi terjadi kesalahan sehingga mempengaruhi keputusan Anda dalam menggunakan sisa anggaran yang ada. Dengan memanfaatkan aplikasi manajemen keuangan, Anda pun dapat meminimalisir kesalahan tersebut sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan sesuai dengan budget.

Laporan Lebih Lengkap 
Menggunakan software keuangan untuk personal, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan, memungkinkan Anda lebih mudah untuk mengalokasikannya pada berbagai keperluan, misalnya makan, kesehatan, transportasi dan hiburan.
Begitu pula jika mengadopsinya di lingkungan bisnis, dimana Anda dapat mengetahui laporan neraca, arus kas, kerugian dan keuntungan. Kemudian, Anda pun akan mengetahui laporan keuangan yang lebih lengkap jika menghitungnya menggunakan bantuan software.

Membantu Perencanaan Bisnis 
Untuk para pelaku bisnis, adanya aplikasi keuangan akan membantu Anda melihat kondisi perusahaan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan pada perusahaan sehingga dapat menentukan jadwal pembayaran yang wajib dilakukan dan melakukan perencanaan bisnis yang akan datang. 

Solusi Ekonomis 
Menggunakan aplikasi manajemen keuangan, Anda yang memiliki bisnis kecil tak perlu membayar tenaga ahli dalam menyusun informasi laporan keuangan. Terutama, beberapa software yang saat ini tersedia di internet sudah disertai dengan tutorial sehingga Anda dapat melakukannya seorang diri.
Nah, 5 manfaat diatas akan Anda rasakan jika mengadopsi aplikasi manajemen keuangan. So, baik untuk keperluan personal maupun bisnis, segera manfaatkan aplikasi tersebut untuk membantu Anda mengatur laporan keuangan secara tepat, efisien dan praktis.

Selasa, 31 Januari 2017

5 Alasan Mengapa Anda Harus Mencatat Keuangan Usaha Anda

0



Dalam hal menjadi seorang pengusaha bukan semata-semata urusan besar modal yang dimiliki untuk membuka atau menjalankan sebuah usaha. Perlu kerja cerdas, kepandaian dan kemahiran yang mumpuni untuk menjadi pengusaha yang benar-benar sukses. Salah satu kemahiran yang wajib dimiliki oleh pengusaha adalah paham bagaimana cara mengelola keuangan usaha dengan baik seperti cara menjaga cashlow dengan menggunakan uang kas usaha secara tepat dan mampu mengendalikannya secara akurat.

Sayangnya banya pengusaha pemula yang lupa memperhatikan pentingnya kemampuan tersebut. Terlalu fokus meningkatkan omzet usahanya sehingga lupa membuat catatan keangan usaha yang rapi. Maka tidak heran bila kita temui sebuah usaha yang omzet nya melejit namun pemiliknya tidak tahu berapakah besar untung atau rugi usahanya, atau sebuah usaha yang sepertinya menguntungkan ternyata uang kas nya. Kasus seperti ini sering terjadi terutama di kalangan pengusaha UMKM yang tidak memiliki catatan keluar-masuknya uang usaha.

Mengapa pencatatan atau pembukuan keuangan usaha sangatlah penting?

Inilah beberapa alasan penting mengapa setiap pengusaha wajib membuat pencatatan keuangan usahanya:

  1. Untuk mengetahui kondisi usaha dalam kondisi untung/rugi. Dengan membuat pencatatan yang teratur, maka kita dapat membandingkan kondisi keuangan dari tahun sebelumnya dengan saat ini. Dengan demikian dapat diketahui apakah laba usaha mengalami kenaikan atau sebaliknya.
  2. Digunakan sebagai alat pengendali keuangan usaha. Melalui pembukuan dapat kita kethaui biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga dapat dipangkas atau dihemat. 
  3. Digunakan sebagai alat pengambil keputusan. Dengan melihat perkembangan keuangan dari waktu ke waktu, kita dapat meninjau apakah perlu untuk berinvestasi alat produksi, fokus pada marketing, atau membuat keputusan stratejik lainnya berdasarkan kondisi keuangan saat ini. 
  4. Memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik, yaitu dengan melaporkan hasil pajak usaha. Perhitungan pajak didasarkan pada laporang keuangan usaha yang didapatkan dari neraca dan laporan laba rugi. 
  5. Laporan keuangaan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kelayakan usaha untuk mendapatkan bantuan atau tambahan modal dari pihak lain seperti perbankan atau investor. Hal ini dikarenakan laporan keuangan menunjukkan sehat/tidaknya kondisi perusahaan. 
Pentingnya pembukuan dalam bisnis ini juga harus didukung dengan pengetahuan si pengusaha. Namun, karena tidak semua orang bisa membuat laporan keuangan yang baik, maka hal tersebut menjadi kendala tersendiri. Terlebih jika pembukuan tersebut masih dilakukan secara manual , berkutat dengan tumpukan kertas, kalkulator, membuat dan mengisi kolom-kolom transaksi, serta harus teliti dalam mencatat data keuangan yang penting. Tentu saja ini akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Belum lagi adanya resiko human error dalam melakukan kalkulasi.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan software akuntansi. Software akuntansi ini merupakan salah satu tool yang dibutuhkan untuk mengolah data dan menyajikan informasi dengan cepat dan akurat. Dalam perkembangannya, software akuntansi ini tidak sekedar berfungsi mencatat transaksi akuntansi saja, tetapi juga menyediakan berbagai fitur seperti business dashboard yang dapat membantu pengusaha mengetahui kondisi usahaya secara cepat.


Dengan menggunakan software akuntansi, akan membuat pencatatan menjadi lebih mudah, teratur, dan memberikan hasil yang akurat. Tidak hanya semata-mata menghindari kesalahan kalkulasi, tapi juga memberikan tinjauan yang menyeluruh terhadap kinerja bisnis. Dan yang terpenting Anda tidak perlu harus menjadi seoarng ahli akuntansi terlebih dahulu untuk membuat laporan keungan usaha Anda.

Pengertian Pencatatan Transaksi Keuangan

0



Setiap wirausaha tentunya mengharapkan usahanya berhasil, artinya bisa memperoleh pendapatan dari usahanya. Jadi suatu usaha pasti berhubungan dengan uang, oleh karena itu ketika menjalankan suatu usaha harus melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan yang baik juga berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Pencatatan keuangan disebut juga pembukuan. Pembukuan atau tata buku atau akuntansi adalah tindakan mengadakan pencatatan secara teratur dan sistematis segala transaksi keuangan dan segala akibat yang ditimbulkan oleh adanya transaksi bisnis.
Beberapa tujuan dilakukannya penyusunan pencatatan transakasi keuangan, sebagai berikut.

  • Memberikan informasi maupun informasi lain mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban, serta modal perusahaan.
  • Memberikan informasi mengenai perubahan dalam sumber ekonomi karena adanya aktivitas usaha untuk memperoleh laba.
  • Memberikan informasi keuangan sehingga dapat diperkirakan potensi perusahaan untuk memperoleh laba di masa yang akan datang.
  • Mengungkapkan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk pengguna laporan.
Suatu laporan keuangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
  • Relevan, artinya laporan keuangan harus sesuai dengan maksud penggunaannya sehingga bisa bermanfaat
  • Mudah dimengerti, dalam membuat suatu laporan keuangan haruslah menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh orang yang membaca laporan.
  • Daya uji, laporan keuangan suatu perusahaan dapat diuji kebenarannya oleh pengukur independen.
  • Netral, laporan keuangan tidak memihak pada salah satu pengguna, namun ditujukan kepada tujuan umum pengguna.
  • Tepat waktu, laporan keuangan harus disajikan sedini mungkin.
  • Daya banding, laporan harus dapat dibandingkan dengan laporan pada periode sebelumnya, atau dengan laporan sejenis pada periode yang sama.
  • Lengkap, laporan keuangan menyajikan fakta keuangan yang panting serta menyajikannya dengan cara yang tepat.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007, laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan rugi-laba disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Laporan ini diperoleh dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan.
  • Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pembagian jasa.
  • Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa konsumsi untuk menghasilkan pendapatan.
2. Laporan Perubahan
Modal Modal adalah semua harta benda yang digunakan sebagai pokok usaha. Modal yang digunakan dalam suatu usaha juga harus dicatat dengan rapi. Dalam perjalanan usaha modal bisa berubah, perubahan Itu bisa karena berkurang atau bertambah. Oleh karena Itu, perlu adanya laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal menggambarkan informasi perubahan modal pemilik.
Modal pemilik akan berubah jlka:
  • pemilik melakukan pengambilan harta untuk keperluan pribadi (prive);
  • perusahaan menderita kerugian;
  • adanya tambahan investasi pemilik;
  • perusahaan mendapatkan laba.
3. Neraca
Laporan neraca (laporan posisi keuangan) adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajlban, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. 
Istilah-istilah yang berhubungan dengan neraca sebagai berikut.
  • Aktiva, yaitu sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang.
  • Kewajiban, yaitu utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Kewajiban ini disebut juga pasiva.
  • Modal, pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan dalam satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya. Aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan penyusunan arus kas dapat dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut. 
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk, sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjuai produk tersebut. 
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Contoh aktivitas investasi adalah penjualan atau pembelian gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain.
c. Aktivitas Pembiayaan/Pendanaan
Aktivitas pembiayaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dari berbagai sumber beserta konsekuensinya.

Senin, 30 Januari 2017

Laporan Keuangan Perusahaan

0



Perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur/industri.
Laporan keuangan perusahaan tentunya berbeda-beda tergantung dari jenis usahanya. Untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis perusahaan karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan yang akan kita gunakan dalam pelaporan.

Jenis-jenis Perusahaan
Jenis-jenis perusahaan berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1.       Perusahaan Perseorangan, yaitu perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya berstatus hukum perusahaan berbentuk UD (Usaha Dagang), CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan lain sebagainya.
2.       Perseroan Terbatas (PT), yaitu perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.

Dan Jenis perusahaan dilihat dari bidang usahanya terbagi atas 3 macam yaitu:
1.       Perusahaan Jasa (Service Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh, akuntan publik, salon, bengkel, klinik, rumah sakit, sekolah, jasa pengiriman, penyewaan kendaraan, travel, dan lain sebagainya.
2.       Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerah dalam bidang menjual dan membeli barang dagangan. Contoh, supermarket, apotek, toko grosir, toko pakaian, dan lain sebagainya.
Perusahaan Industri / Manufaktur, yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku menjasi bahan jadi dan kemudian menjual hasil produksinya. Contoh, restoran, catering, usaha furniture, usaha industri rumahan, pabrik coklat dan sebagainya

Pengertian Laporan Keuangan

0



Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi keuangan.

Berikut ini merupakan pengertian dan definisi laporan keuangan dari berbagai sumber:

1.    Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
2.    Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informsi tersebut (M. Sadeli, 2002:2).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laporan keuangan mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik peningkatan maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh karena itu laporan keuangan merupakan mediya yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

Tujuan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.

Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Tujuan laporan keuangan adalah (M. Sadeli,  2002:18):
1.         Menyediakan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban. 
2.         Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tetang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha. 
3.         menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang bukan berasal dari kegiatan usaha. 
4.         Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. 
5.         Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemiliknya.

Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:
1.         Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 
2.         Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 
3.         Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.

Pemakai Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Laporan kuangan disajikan kepda banyak pihak yang berkepentingan termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah seta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Beberapa kebutuhan pemakai laporan keuangan meliputi (Standar Akuntansi Keuangan, 2009):

1. Investor 
Penanam modal berisiko dan penasihat merekan berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi yang membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan 
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberian pinjaman 
Pemberian pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada satu jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya 
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada prusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan 
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah 
Pemerintah dengan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat 
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangn terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas.

Sementara itu menurut Syafri (2008:7) Pemakai laporan keuangan antara lain:

a. Pemilik perusahaan 
Bagi pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.    Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen perusahaan. 
2.    Mengetahui hasil deviden yang akan diterima. 
3.    Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya. 
4.    Mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham. 
5.    Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa datang. 
6.    Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi. 

b. Manajemen perusahaan 
Bagi manajemen perusahaan laporan keuangan digunakan untuk:
1.    Alat untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan kepada pemilik. 
2.    Mengatur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian segmen tertentu. 
3.    Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, bagian, atau segmen tertentu. 
4.    Menilai hasil kerja individu yang diberikan tugas dan tanggung jawab. 
5.    Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menetukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru. 
6.    Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan. Anggaran Dasar, Pasar Modal. Dan lembaga regulator lainnya. 
c. Investor 
Bagi investor laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.    Menilai kondisi keuangan dan hasil uasaha perusahaan. 
2.    Meniali kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan. 
3.    Menilai kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi) dari perusahaan. 
4.    Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. 

d. Kreditur atau Banker 
Bagi kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk:
1.    Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. 
2.    Menilai kualitas jaminan kredit / investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan. 
3.    Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan. 
4.    Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit. 
5.    Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati. 

e. Pemerintah dan Regulator 
Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.    Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus di bayar. 
2.    Sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan-kebijakan baru. 
3.    Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain. 
4.    Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan. 
5.    Bagi lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistic
f. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis 
Para analisis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis laporan keuangan penting sebagai bahan atau sumber informasi yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisa, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.

Daftar Pustaka
·       Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
·       M. Sadeli, lili, 2002. Dasar-dasar Akuntansi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
·       Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net