Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif
tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai
selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan
tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan
laporan posisi keuangan.
Berikut ini merupakan pengertian dan definisi
laporan keuangan dari berbagai sumber:
1.
Pengertian
laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang
dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus
kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga
ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
2.
Laporan
keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories.
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi
ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi
pemakai informsi tersebut (M. Sadeli, 2002:2).
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laporan keuangan
mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik
peningkatan maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh
karena itu laporan keuangan merupakan mediya yang paling penting untuk menilai
prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.
Tujuan laporan keuangan
Laporan
keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan
dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.
Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan
Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu
bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan
keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus
mengambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Tujuan laporan keuangan adalah (M. Sadeli,
2002:18):
1.
Menyediakan
informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.
2.
Menyajikan
informasi yang dapat diandalkan tetang perubahan kekayaan bersih perusahaan
sebagai tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari
kegiatan usaha.
3.
menyajikan
informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang bukan
berasal dari kegiatan usaha.
4.
Menyajikan
informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan
memperoleh laba.
5.
Menyajikan
informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemiliknya.
Standar
Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:
1.
Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2.
Laporan
keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
3.
Laporan
keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban
manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.
Pemakai Laporan Keuangan
Laporan
keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena
ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis
yang dapat menghasilkan keuntungan. Laporan kuangan disajikan kepda banyak
pihak yang berkepentingan termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan
pihak-pihak lainnya.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor
sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan
kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah seta lembaga-lembaganya, dan
masyarakat.
Beberapa kebutuhan pemakai laporan keuangan
meliputi (Standar Akuntansi Keuangan, 2009):
1. Investor
Penanam
modal berisiko dan penasihat merekan berkepentingan dengan risiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi yang membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan
dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberian pinjaman
Pemberian
pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada satu jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok
dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat
jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada prusahaan dalam tenggang waktu
yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan
Para
pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau tergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah
Pemerintah
dengan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan
mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara misalnya: perusahaan dapat
memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan
(trend) dan perkembangn terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas.
Sementara itu menurut Syafri (2008:7) Pemakai
laporan keuangan antara lain:
a. Pemilik perusahaan
Bagi
pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.
Menilai
prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen perusahaan.
2.
Mengetahui
hasil deviden yang akan diterima.
3.
Menilai
posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.
4.
Mengetahui
nilai saham dan laba perlembar saham.
5.
Sebagai
dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa datang.
6.
Sebagai
dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi.
b. Manajemen perusahaan
Bagi
manajemen perusahaan laporan keuangan digunakan untuk:
1.
Alat
untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan kepada pemilik.
2.
Mengatur
tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian segmen
tertentu.
3.
Mengukur
tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, bagian, atau
segmen tertentu.
4.
Menilai
hasil kerja individu yang diberikan tugas dan tanggung jawab.
5.
Untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam menetukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan
baru.
6.
Memenuhi
ketentuan dalam UU, peraturan. Anggaran Dasar, Pasar Modal. Dan lembaga
regulator lainnya.
c. Investor
Bagi
investor laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.
Menilai
kondisi keuangan dan hasil uasaha perusahaan.
2.
Meniali
kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan.
3.
Menilai
kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi) dari perusahaan.
4.
Menjadi
dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.
d. Kreditur atau Banker
Bagi
kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk:
1.
Menilai
kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang.
2.
Menilai
kualitas jaminan kredit / investasi untuk menopang kredit yang akan
diberikan.
3.
Melihat
dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau
menilai rate of return perusahaan.
4.
Menilai
kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam
pertimbangan keputusan kredit.
5.
Menilai
sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.
e. Pemerintah dan Regulator
Bagi
pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1.
Menghitung
dan menetapkan jumlah pajak yang harus di bayar.
2.
Sebagai
dasar dalam menetapkan kebijakan-kebijakan baru.
3.
Menilai
apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain.
4.
Menilai
kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan.
5.
Bagi
lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistic
.
f. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis
Para
analisis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis laporan
keuangan penting sebagai bahan atau sumber informasi yang akan diolah sehingga
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisa, ilmu pengetahuan, dan
komoditi informasi.
Daftar Pustaka
·
Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
·
M.
Sadeli, lili, 2002. Dasar-dasar Akuntansi,
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
·
Syafri
Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan
Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.